February 25, 2012

Maintenance Mesin

MAINTENANCE MESIN DAN PABRIK
1. Sistim pemeliharaan sesudah rusak (breakdown)
2. Sistim Pemeliharaan Rutin ( preventive maintenance)
3. Sistim Pemeliharaan Ulang (corrective maintenance)
4. Sistim Pemeliharaan Produktif
5. Sistim Pencegahan Rutin (preventive maintain)



1.  Sistim pemeliharaan sesudah rusak (breakdown)

Pada mulanya di dunia industri pemeliharaan pabrik dilakukan dengan metode ini, prinsipnya jika ada mesin/peralatan yang sudah rusak, baru pemeliharaan dilakukan. Konsep dasar pemeliharaan ini adalah menjaga atau memperbaiki mesin atau pabrik dengan waktu yang singkat dan biaya yang murah.

Tujuan pemakaian metode ini adalah untuk mendapatkan penghematan waktu dan biaya dan perbaikan dilakukan pada keadaan yang benar-benar perlu. Pada pemeliharaan sistim ini pekerja maintenance hanya akan bekerja setelah terjadi kerusakan pada mesin atau pabrik.

Tetapi Sistim ini sudah ketinggalan jaman, ini merupakan sistim perencanaan yang tidak sistimatik secara keseluruhannya.

2. Sistim Pemeliharaan Rutin ( preventive maintenance)

Keuntungan melakukan pemeriksaan dan perbaikan secara periodik dan pada saat yang tepat pada semua mesin-mesin/peralatan adalah dapat diramalkannya total perbaikan pada seluruh sistim pabrik oleh para insinyur dan teknisi pemeliharaan.

Dalam hal ini perbaikan dilakukan segera sebelum terjadi kerusakan yang lebih fatal. Biaya perbaikan dan lamanya mesin/equipmen tidak beroperasi dapat diminimalkan dibandingkan dengan perbaikan mesin yang sama tetapi dilakukan setelah mesin itu rusak total.

Pengurangan kemungkinan kerusakan mesin/equipmen merupakan tujuan yang paling penting dari pemeliharaan pabrik sistim preventive. Dengan memakai sistim pemeliharaan rutin ini tenaga kerja untuk pemeliharaan harian dapat dikurangi hingga 60% dibandingkan sistim pemeliharaan breakdown.


3. Sistim Pemeliharaan Ulang (corrective maintenance)
Setelah beberapa tahun pemeliharaan rutin dilaksanakan di pabrik, dari data-data inspeksi yang dilakukan rutin maka bisa diperoleh umur dan biaya pemeliharaan dari masing-masing mesin/equipmen. Dari informasi ini kita dapat menentukan prioritas unit mana yang harus segera diperbaiki inilah yang disebut system pemeliharaan ulang atau corrective maintenance.

Sifat-sifat yang menonjol dari sistim pemeliharaan ulang adalah effisien dan dekat serta eratnya hubungan diantara bagian perencanaan, bagian inspeksi dan para pekerja seperti ahli bahan, insinyur mesin, dan lain-lain. Disini masalah yang muncul dilapangan dapat diatasi berkat adanya kerjasama dari seluruh bagian-bagian yang ada dipabrik. Meminimalkan frequensi kerusakan pabrik setiap bulan dapat dilakukan dengan cara menjaga kualitas bahan, memodifikasi rancangan mesin, proses dan lain- lain.

Dewasa ini kebanyakan pabrik-pabrik sudah mengikuti konsep terbaru yaitu pabrik besar yang terpadu didalam satu lokasi, hingga tidak diperlukan lagi mesin-mesin atau equipmen cadangan, disini kondisi masing-masing mesin/equipmen sudah sangat terjamin, ini disebabkan karena pemeliharaan ulang dijalankan. Tenaga kerja untuk pemeliharaan harian dapat ditekan hingga 50% dibandingkan dengan sistim pemeliharaan breakdown.

4. Sistim Pemeliharaan Produktif

Makin tinggi effisiensi makin tinggi keuntungan yang akan diperoleh, maka bila effisiensi yang tinggi tadi tidak membawa keuntungan yang diinginkan, maka konsep baru dari sistim pemeliharaan perlu dipikirkan.

Sistim pemeliharaan dimulai dengan mengoptimumkan sistim pemeliharaan itu sendiri berkait dengan beberapa kondisi yang dialami oleh pabrik tersebut, ini adalah konsep pemeliharaan produktif. Pengurangan kerusakan yang tidak diingini merupakan elemen yang sangat penting bagi semua tipe sistim pemeliharaan, pengurangan ini dapat diperoleh dengan teknologi yang dapat mengidentifikasi umur mesin dan equipmen tanpa harus mesinnya dibongkar.

Secara umum mesin-mesin atau equipmen yang besar dan mahal diharapkan dapat berjalan secara rutin pada masa-masa pemeliharaan, hingga mesin-mesin atau unit-unit cadangan dapat ditiadakan.

5. Sistim Pencegahan Rutin (preventive maintain)

Kegiatan produksi harus dijaga tetap stabil setiap saat, jika produksi menurun maka pasar akan terganggu, dan juga jika biaya produksi tinggi ini akan kalah bersaing dengan pabrik-pabrik yang masih baru.

Biaya pembuatan atau modal awal dapat dikurangi bila bahagian pemeliharaan dapat memberikan informasi-informasi yang baik tentang masalah-masalah servis mesin/equipmen, pemasangan unit-unit cadangan dapat dibuat optimal. Selanjutnya dilakukan standarisasi jenis mesin dan suplier dan juga meningkatkan mutu barang tanpa menambah biaya hingga modal dapat dihemat dan juga biaya-biaya pemeliharaan selanjutnya.

2 comments:

  1. new blog,
    good job sob,

    visit to my blog :
    http://janters.blogspot.com/
    http://staff.unila.ac.id/janter/

    ReplyDelete
  2. thanks,,,,,

    semoga dapat bermanfaat,,

    ReplyDelete

www.denysafari.blogspot.com